Ia meratakan jalan bagi kegiatan pengislaman disana.
Upacara tersebut dihadiri oleh semua pejabat, termasuk para adipati.
Sebagai rasa bakti sang murid kepada Sang Guru Nabe, Ki Bandesa Gading Wqani menyerahkan putrinya yang cantik Ni Luh Petapan kepada Ida Pandhita untuk dijadikn sebagai pelayan, tetapi kemudian akhirnya dijadikan sebagai isteri selir yang selanjutnya menurunkan Ida Petapan.
Putranya yang bernama Pangeran Benawa diangkat menjadi penggantinya.